Wahaimanusia, sebarkanlah salam, berilah makan (orang-orang yang membutuhkan), sambungkanlah silaturrahim, dan shalatlah pada malam hari ketika orang lain sedang tidur; niscaya kalian akan masuk
KOMPASTV - Ada banyak memang yang bisa kita syukuri. Tetapi, adakalanya kita merasa kecewa atas musibah yang menimpa. Lantas, bagaimana cara menyikapinya? Rezeki, maut, dan jodoh adalah takdir Allah SWT. Namun, seringkali kita sedih berlebihan bila mengalami suatu kemalangan seperti kematian, tidak kunjung mendapat jodoh, atau kehilangan harta benda. Tidak hanya itu, ada juga peristiwa saat
Manusiadiciptakan Allah berbekal akal. Dengan inilah kita wajib menggunakannya dalam berikhtiar sebelum bertawakal. Pada hakikatnya, tawakal adalah berusaha maksimal terlebih dahulu, yang kemudian dilanjutkan dengan berserah atas apapun keputusan-Nya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya penentu segala sesuatu merupakan hak otoritas Allah SWT. Ketika ikhtiar lengkap dengan tawakal telah dilaksanakan
131Mastri ketika ingin mencapai suatu tujuan.. hendaknya kita berusaha (IKHTIAR) dengan sungguh-sungguh diiringi dengan doa. dan apabila kita telah berusaha, maka kita dianjurkan untuk berserah diri kepada Allah, apapun hasil yang diberikan oleh Allah harus kita syukuri ndak bisa basa enggre Mksh assalamualaikum mksh kak terima kasih kak
. – Hadits tentang berserah diri kepada Allah SWT. Ketika menjalani kehidupan di dunia, kita harus memperbanyak doa kepada Allah SWT. Doa kepada diri kita sendiri dan orang lain, memohon kebaikan selama menjadi manusia di muka bumi. Kadang, ada pula doa khusus yang kita inginkan untuk dikabulkan. Seperti doa minta jodoh, doa agar diberi kedudukan mulia, dan lain sebagainya. Namun ingat selalu, bahwa setiap doa yang kita panjatkan, harus kita serahkan keputusannya kepada Allah dirilah kepada Allah SWT, pasalnya mungkin Dia tidak mengabulkan doa kita melainkan diganti dengan yang lebih baik. Mungkin juga Allah SWT tidak memberi kita pengabulan doa pada waktu dekat, melainkan di waktu yang Dia nilai lebih berserah diri, akan ada banyak keuntungan dan fadhilah yang kita peroleh, apalagi ini merupakan anjuran hadits dan dalil shahih. Sudah tahu? Ini beberapa daftar hadits shahih tentang berserah diri kepada Allah Hadits Tentang Berserah Diri pada Allah SWT1. Mencukupi Semua Urusan2. Ganjaran Tawakal3. Keutamaan BerserahDaftar Hadits Tentang Berserah Diri pada Allah SWTBerikut adalah kumpulan beberapa daftar hadits shahih tentang berserah diri kepada Allah SWT atau tawakal. Simak dalam bahasa Indonesia, Arab, hingga latin yang lengkap di bawah berikut Mencukupi Semua Urusanوَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya”. [Ath-Thalaq/65 3]Yaitu yang mencukupinya, Ar-Robi’ bin Khutsaim berkata Dari segala sesuatu yang menyempitkan menyusahkan manusia. [Hadits Riwayat Bukhari bab Tawakal 11/311]Maksudnya ; Cukuplah Allah bagi kamu, dan cukuplah bagimu orang-orang yang beriman mengikutimu Tafsir Ath-Thabari 10/37, maka kalian semua tak akan membutuhkan seseorang jika kalian bersama Allah, ini adalah pendapat dari Abu Shaleh Ibnu Abbas, dan juga berpendapat Ibnu Zaid, Muqatil Zaad Al-Masir 3/556. Asy-Sya’bi Tafsir Ath-Thabari 10/37 dan lain-lainnya, dan Ibnu Katsir tak menyebutkan selain pendapat ini Tafsir Ibnu Katsir 4/30 Ada juga yang mengatakan bahwa artinya adalah cukuplah bagimu Allah, dan cukuplah bagimu orang-orang yang beriman, yaitu pendapat yang diriwayatkan dari Al-Hasan dan diikuti oleh An-Nuhas. [Tafsir Al-Qurthubi 8/43]Ibnu Al-Jauzy berkata Bahwa yang benar adalah pendapat yang pertama Zaad Al-Masir 3/256, hal itu berdasar pada petunjuk bukti kajian bahwa sesungguhnya yang bisa memberi kecukupan hanyalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. [Adlwa’u Al-Bayan]2. Ganjaran TawakalIbnu Al-Qayyim berkata Perhatikanlah ganjaran-ganjaran yang akan diterima oleh orang yang bertawakal yang mana ganjaran itu tak diberikan kepada orang lain selain yang bertawakal kepada-Nya, ini membuktikan bahwa tawakal adalah jalan terbaik untuk menuju ketempat di sisinya dan perbuatan yang amat dicintai Allah. [Madarijus Salikin 2/128]Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata. ” Bersabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam Jika seseorang keluar dari rumah, maka ia akan disertakan oleh dua orang malaikat yang selalu menemaninya. Jika orang itu berkata Bismillah dengan menyebut nama Allah, kedua malaikat itu berkata Allah telah memberimu petunjuk, jika orang itu berkata Tiada daya dan upaya dan kekuatan kecuali kepada Allah, kedua malaikat itu berkata Engkau telah dilindungi dan dijaga, dan jika orang itu berkata Aku bertawakal kepada Allah, kedua malaikat itu berkata Engkau telah mendapatkan kecukupan”.Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam bab Zuhud yang disanadkan kepada Amru bin Ash yang mengangkat hadits ini kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam beliau bersabda Sesungguhnya di dalam hati anak Adam terdapat celah-celah, dan barangsiapa yang mengabaikan Allah pada setiap celah di dalam hatinya maka ia akan binasa, dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupi celah-celah yang ada dalam hatinya itu”. [Diriwayatkan oleh Ibnu Majah bab Zuhud 4166 2/1395 di dalam Az-Zawaid dikatakan bahwa hadist ini lemah sanadnya, dan di dalam Al-Mizan dikatakan bahwa hadits ini tertolak]3. Keutamaan BerserahIbnu Al-Qayyim berkata Ini begitu juga dengan pendapat sebagian orang adalah suatu kesalahan yang nyata, tidak boleh mengartikan ayat ini seperti ini pendapat kedua, dan bahwa sesungguhnya yang bisa memberi kecukupan hanyalah Allah semata, begitu juga dengan tawakal, taqwa dan penyembahan hanyalah kepada Allah, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman dalam Al-Qur’ yang mencukupi berarti Dia pula yang melindungi, di sini Allah mengabarkan bahwa hanya Dia seoranglah yang memberi perlindungan kepada hamba-Nya, sekali lagi bagaimana mungkin Allah menjadikan hambanya para pengikut Nabi bersama Allah sebagaimana yang memberi kecukupan ?!, dalil-dalil yang membuktikan kesesatan penafsiran yang merusak ini lebih banyak lagi untuk disebutkan. [Zaad Al-Ma’ad 1/36-37]KesimpulanItu dia beberapa daftar hadits dan dalil shahih tentang berserah diri kepada allah, berserah diri kepada allah adalah pengertian dari, ayat berserah diri kepada allah, doa berserah diri kepada allah, hadits tentang tawakal, cara berserah diri kepada allah, dalil tentang usaha, berserah diri kepada allah bahasa arab, ayat quran tawakal kepada Tentang Makanan yang Halal dan BaikDaftar Hadits Dalil Tentang KebudayaanBacaan Doa Berserah Diri kepada Allah SWT
Desember 7, 2019Desember 8, 2019 BACAAN HARI INI Amsal 31-26 RHEMA HARI INI Amsal 35-6 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Setiap orang mempunyai panggilan hidup yang unik dan berbeda-beda. Ada yang panggilannya sebagai pendeta, pengusaha, dokter, dan lain-lain. Semua panggilan tersebut baik dan mulia di mata Tuhan. Jika kita taat mengikuti rencana-Nya, kita pasti akan maksimal dalam panggilan kita. Untuk mengetahui apakah kita sudah berjalan dalam rencana-Nya, kita bisa bertanya pada diri sendiri, sudahkah kita berdoa terlebih dahulu, meminta pimpinan Tuhan sebelum mengambil keputusan? Jika belum, mari kita mulai belajar untuk meminta pimpinan Tuhan sebelum melangkah. Jangan bersandar kepada pengertian kita sendiri, maka Ia yang akan menuntun dan meluruskan setiap langkah yang kita ambil. Tidak terasa tinggal 3 minggu lagi kita akan memasuki tahun 2020. Mungkin banyak dari antara kita yang sudah membuat rencana untuk tahun depan. Tetapi sudahkah kita melibatkan Tuhan dalam perencanaan kita? Sudahkah kita belajar menyerah kepada kehendak Tuhan dan bertanya,”Tuhan apa rencana-Mu bagiku di tahun 2020?” Perlu kita ketahui, menyerah kepada kehendak Tuhan bukan berarti kita menyerah kepada keadaan, tetapi kita berserah kepada rencana-Nya. Percayalah, jika kita mau berserah kepada kehendak-Nya, maka Ia yang empunya hari depan akan memimpin kita di jalan keberhasilan. Sebab firman Tuhan dalam Yeremia 2911 berkata bahwa rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera, untuk memberi hari depan yang penuh harapan bagi kita. Dalam kitab 2 Raja-raja 2411-12, kita juga boleh melihat, ketika raja Yoyakhin mau berserah dan taat kepada perintah Tuhan, Tuhan membuat hidupnya penuh dengan divine backing yang membuat hidupnya penuh dengan anugrah melimpah 2 Raja-raja 2527-30. Bertolak belakang dengan raja Zedekia yang berakhir mengenaskan karena menolak untuk taat kepada perintah Tuhan 2 Raja-raja 255-7. Bagaimanapun keadaan kita hari ini, belajarlah untuk taat dan berserah kepada kehendak Tuhan. Jangan lupa untuk terus bangun keintiman, bangun Pondok Daud, sehingga kita dapat mendengar suara dan kehendak-Nya, serta mendapat dukungan Ilahi yang kita perlukan untuk berjalan dalam anugerah-Nya RENUNGAN MENYERAH kepada KEHENDAK TUHAN bukan berarti kita menyerah pada keadaan, tetapi kita BERSERAH KEPADA RENCANA-NYA. APLIKASI 1. Sikap hati seperti apa yang Tuhan kehendaki untuk Anda miliki hari-hari ini? 2. Sudahkah Anda berserah dan berjalan dalam rencana Tuhan? Dengan cara bagaimana? 3. Perubahan apa yang Anda alami dan rasakan setelah Anda berjalan dalam rencana-Nya? DOA UNTUK HARI INI Bapa yang Baik, betapa kami bersyukur atas anugrah melimpah yang hendak Engkau curahkan dengan sangat luarbiasa hari-hari ini. Ampuni kami, jika selama ini kami terus berjalan dalam rancangan kami sendiri. Mulai hari ini kami mau belajar untuk terus berserah kepada kehendak-Mu dan bertanya kepada-Mu terlebih dahulu untuk semua keputusan yang akan kami ambil. Kami percaya rancangan-Mu yang terbaik, yang membawa kepada hari depan penuh harapan. Di dalam Nama Yesus kami berdoa. Amin.
Penceramah H. Ismet Junus, LMP, SDE Hari/Tanggal KAMIS, 09 Februari 2017 Judul ceramah Berserah Diri Kepada Allah Kisah Nabi Ya’kub yang telah ditipu oleh anak-anaknya. Akhirnya ia meminta tolong kepada anak-anaknya untuk mencari berita Nabi Yusuf. Hidup Nabi Ya’kub ketika itu sedih. Tapi ia sadar bahwa dibalik kepayahan pasti ada kemudahan. Sama seperti hidup kita bagai roda kadang di atas kadang di bawah. Kadang sempit dan kadang lapang. Walau bagaimanapun sempitnya hidup yang dirasakan Nabi Ya’kub kehilangan dua orang anaknya tetapi ia tetap yakin dengan Allah. “Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”. QS. Yusuf, 12 87 Jadi, yang penting adalah keimanan kepada Allah. Dengan iman, maka menjalani hidup kita akan sangat optimis. Apa yang kita upayakan, maka kita akan rida dengan hasilnya. Kita akan mempertanggungjawabkan atas apa yang dilakukannya. Setiap apa yang kita lakukan dalam kehidupan ada balasannya dari Allah. “Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.” QS. Al-Muddaththir, 74 38 Cerita raja dan pelayan. Seorang raja selalu dinasehati oleh pelayan bahwa apapun yang terjadi pada diri kita adalah takdir terindah dari Allah. Suatu hari sang raja pergi berburu ke tengah hutan. Sampai di sana, ia terlalu masuk ke dalam hutan sehingga di kakinya terperosok dan tertusuk duri. Para penggawa dengan tergesa-gesa untuk membawa sang raja ke istana. Sampai di sana, setelah diselidiki oleh sang tabib, ternyata jempol sang raja harus dipotong. Dengan kesal sang raja berguman di dalam hatinya. “Gak benar yang dibilang pelayanku ini. Semua katanya takdir Allah, tapi kenapa aku diberikan cobaan seperti ini.” Sangkin kesalnya, sang raja memecat si pelayan tersebut. Sebulan setelah kejadian tersebut, sang raja ingin berburu kembali ke hutan. Di tengah hutan, binatang buruan berlari terlalu masuk ke dalam hutan dan sang raja dengan ambisius mengejar binatang tersebut sampai meninggalkan rombongan. Ternyata sampai di dalam, ia ditangkap orang-orang suku penghuni hutan tersebut. Ia lalu diikat dan dipersiapkan untuk dipersembahkan kepada dewa mereka. Ketika akan dipersembahkan ke dewa si penghulu kampung itu lalu memeriksa anggota tubuh si korban. Ternyata ketika itu si penghulu melihat bahwa kaki si korban raja jempolnya sudah terpotong. Karena anggota tubuhnya tidak lengkap, si korban raja tersebut akhirnya dilepaskan. Setelah pulang ke Istana, sebagai wujud rasa syukurnya ia mengadakan acara perjamuan makan besar. Ketika itu ia teringat dengan pelayannya. Lalu dipanggillah pelayan tersebut. Raja berterima kasih kepada pelayannya bahwa apa yang dikatakan pelayannya memang benar. Apa yang ditakdirkan Allah pasti ada hikmahnya dan itulah yang terbaik untuk seseorang. Lalu si nelayan bertanya kepada raja tersebut. “Kenapa tuan memecat saya padahal apa saya tidak punya salah?” Lalu sang raja mengatakan, “Kalau seandainya engkau tidak saya pecat, mungkin engkau akan jadi korban.” Mendengar hal tersebut sang pelayan pun akhirnya berterima kasih bukan lagi mengupat karena sadar bahwa Allah ternyata memberikannya jalan terbaik untuk menyelamatkannya.
Manusia diciptakan Allah berbekal akal. Dengan inilah kita wajib menggunakannya dalam berikhtiar sebelum bertawakal. Pada hakikatnya, tawakal adalah berusaha maksimal terlebih dahulu, yang kemudian dilanjutkan dengan berserah atas apapun keputusan-Nya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya penentu segala sesuatu merupakan hak otoritas Allah SWT. Ketika ikhtiar lengkap dengan tawakal telah dilaksanakan, sebagai wujud mensyukuri kesempatan yang telah Allah beri, hendaknya kita mempunyai rasa berkewajiban memberikan hak pada tubuh kita beristirahat. Allah berfirman “Dialah yang menjadikan untukmu malam sebagai pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.” QS. Al-Furqan 47. Kalimat untuk istirahat’ dalam ayat ini mengandung maksud menjaga kesehatan. Bekerja sesuai dengan kemampuan diri Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, dari Mu’adz bin Rifa’ah dari bapaknya berkata Abu Bakar berdiri di atas mimbar kemudian menangis lalu berkata Sungguh Rasulullah SAW berdiri pada tahun pertama hijrah di atas mimbar kemudian menangis, dan beliau bersabda “Mintalah kepada Allah SWT ampunan afwa dan keselamatan afiyah, sesungguhnya seseorang tidak diberikan sesuatu setelah keyakinan iman yang lebih baik dari keselamatan afiyah.” Kata afiat afiyah dalam kamus bahasa Arab diartikan sebagai perlindungan Allah untuk hamba-Nya dari segala macam bencana dan tipu daya, termasuk kesehatan. Rasulullah bersabda “Tidaklah seorangpun memakan makanan sama sekali yang lebih bagus dari memakan dari hasil kerja tangannya sendiri dan Nabiyyullah Dawud dahulu memakan dari hasil kerja tangannya sendiri.” HR. Al-Bukhari. Dalam bekerja, kita seharusnya dapat memahami batasan diri, sejauh mana diri mampu melakukan pekerjaan tersebut. Jangan sampai kita merusak diri sendiri dengan dopping penggunaan obat untuk meningkatkan stamina atau performa demi kerja yang berlebihan. Bekerjalah sesuai dengan kemampuan diri. Optimalkan yang positif Sungguh Maha Besar Allah yang telah melimpahkan karunia berupa kesehatan bagi kita. Sudah seharusnya karunia sehat ini dipergunakan untuk optimalisasi kepositifan dalam diri, bukan hal negatif yang merugikan orang lain. Rasulullah bersabda ”Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain .” HR. Bukhari. Banyak penunjang demi menciptakan pola hidup sehat. Makanlah makanan yang memenuhi gizi dan sesuai kemampuan masing-masing. Lakukan olahraga sebagaimana yang diperintahkan Rasul seperti berenang, memanah dan berkuda. Perlu kita yakini bahwa di balik perintah Rasul, kini berenang diakui sebagai olahraga yang paling efektif, memanah sebagai pemusatan perhatian, berkuda sebagai sarana ketangkasan diri.
sebelum berserah diri kepada allah hendaknya kita terlebih dahulu